Rasanya perlu kembali ke masa lalu ke tempat dimana saya dibesarkan, yaitu di Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran Bantul. Dulu saat saya masih kecil, kami anak panti sudah diajarkan bercocok tanam, baik di sawah maupun di kebun belakang milik panti. Untuk kebun, setiap hari kami harus merawat sayuran yang kami tanam, ada bayam, tomat, cabai, sawi, dll. Dalam menanam, kami diajarkan menanam dengan menggunakan pupuk kandang yang kami olah dari kotoran ternak seperti kambing, sapi, yang kami pelihara. Dalam hal penyiraman, tidak diperbolehkan menggunakan air ledeng/kran, tapi harus menggunakan air dari kolam ikan tempat kami memelihara lele.
Foto jadul saat kami di sawah sekitar 20 tahun yang lalu. |
Dan sekarang bukanlah masa lalu, tapi kebiasaan hidup di masa lalu bisa mengakar dalam kehidupan hingga saat ini, bahkan hebatnya lagi bisa membentuk suatu karakter, tidak percaya...? silahkan ingat masa lalu anda dan bandingkan dengan keadaan anda sekarang he... he.... Saat ini saya sudah berkeluarga, kebiasaan menanam ternyata telah mengakar dalam diri saya, sehingga sesibuk apapun kegiatan saya, setiap sore sepulang kerja saya dan istri selalu sempatkan untuk merawat tanaman di pekarangan mini keluarga kami.
Perawatan terhadap tanaman kamipun tidak jauh berbeda dengan apa yang saya lakukan di panti. Untuk masalah pemupukan, pupuk kandang masih andalan saya dan tetap akan selalu menjadi andalan selama saya masih menanam. Tak kalah penting adalah penyiraman, ibarat manusia tanpa air sudah pasti manusia tidak mungkin bisa bertahan hidup. Seperti apa yang telah menjadi kebiasaan saya di panti, meskipun air ledeng lancar, selang panjang tersedia, tapi tetap saya akan mengandalkan air kolam yang penuh dengan limbah kotoran ikan.
Sejak saya di panti dulu sampai sekitar 2 tahun yang lalu, saya masih belum tahu secara pasti apa benar air kolam bisa menyuburkan tanaman. Hanya keyakinanlah yang membuat saya tetap mengandalkan air kolam untuk penyiraman. Dari tanaman yang saya miliki memang tumbuh subur, tapi tentu kesuburan itu di dukung oleh banyak faktor, tidak hanya faktor air kolam semata.
Menanam saja tentu tidaklah cukup, kita perlu terus belajar untuk lebih memperdalam ilmu dalam menanam, tentu dengan tujuan untuk bisa menghasilkan sesuatu yang lebih dan mendapatkan ilmu yang pasti untuk diterapkan. Melalui internet, bertanya kepada orang yang berpengalaman dan membaca buku adalah langkah yang saya lakukan. Setiap bulan keluarga kami berlangganan majalah TRUBUS, dan kebetulan ada sebuah artikel yang membahas tentang pengalaman seorang petani buah naga. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa salah faktor keberhasilannya dalam menanam buah naga adalah berkat air kolam ikan yang selalu dipakai dalam penyiraman. Dari situlah saya mulai berfikir, berarti memang benar bahwa air kolam ikan dapat menambah kesuburan tanaman. Satu bukti ada tentu belum cukup, perlu bukti lain.
Limbah dari ikan-ikan ini saya manfaatkan untuk menyiram tanaman. |
Di bak filter inilah saya selalu mengambil limbah kotoran ikan. |
Dalam berselancar di dunia maya, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah artikel tentang aquaphonic, entah sebuah kebetulan atau apa, saya tak pernah tau, masih sebuah misteri he.... Dengan apa yang saya temukan itu saya semakin mempelajari dan akhirnya praktek langsung adalah jalan selanjutnya sebagai pembuktian. O iya pengalaman aquaphonic sudah saya bagikan di blog saya dengan judul "Aquaphonic Mini" dan " Aquaphonic Edisi ke-2" monggo kalau mau baca he....
Dalam aquaphonic, media menanam tidak menggunakan tanah, tapi menggunakan batu kerikil, tentu tidak ada nutrisi yang didapat dari batu kecil-kecil itu. Supaya tanaman bisa hidup jalan satu-satunya hanya mengandalkan air kolam ikan yang dialirkan ke batu kerikil itu. Tentunya timbul pertanyaan, apakah air kolam ikan dapat diandalkan?, dan pertanyaan itu akhirnya terjawab, bahwa air kolam ikan dapat diandalkan. Dari hasilnya saya tidak pernah menduga, tanaman bisa tumbuh subur dan bisa dipanen.
Dan hingga akhirnya... keyakinan yang saya anut selama ini tentang limbah yang menyuburkan dari kolam ikan ternyata telah TERBUKTI dan sah secara meyakinkan... hehe.. Saya sebagai orang awam hanya bisa menjelaskan begini, bahwa kotoran ikan memang mengandung zat amoniak, oleh mikroba baik dan cacing yang ada disekitar akar tanaman, amoniak tadi diubah menjadi zat lain, yang ternyata zat lain itu adalah nutrisi yang sangat diperlukan oleh tumbuhan.
Ternyata proses pembuktian "limbah" yang menyuburkan harus melalui jalan yang sangat panjang, dan keyakinan yang teguh mampu menghantarkannya.
Nah saran saya untuk yang mempunyai kolam ikan, jangan buang sia-sia air kotornya, gunakanlah untuk menyiram tanaman setiap hari.
Saya kasih tambahan ya... Menyiram dengan air kolam memang tidak semudah menggunakan air ledeng/kran, tapi percayalah kita akan mendapatkan manfaat lain yaitu kesehatan tubuh kita terjaga karena aktivitas kita menyiram tanpa menggunakan ledeng/kran.
Selamat menyiram.......
NB :
Dari Lubuk hati yang terdalam, saya ucapkan terimakasih teruntuk Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran Bantul Yogyakarta, khususnya Suster Armella CB (Suster yang benar-benar luar biasa), Para Pendamping Anak, teman seperjuangan di panti dan Para Suster Konggregasi Santo Carolus Boromeus... terimakasih atas CINTA dan KASIH-nya yang sungguh luar biasa.
Dan hingga akhirnya... keyakinan yang saya anut selama ini tentang limbah yang menyuburkan dari kolam ikan ternyata telah TERBUKTI dan sah secara meyakinkan... hehe.. Saya sebagai orang awam hanya bisa menjelaskan begini, bahwa kotoran ikan memang mengandung zat amoniak, oleh mikroba baik dan cacing yang ada disekitar akar tanaman, amoniak tadi diubah menjadi zat lain, yang ternyata zat lain itu adalah nutrisi yang sangat diperlukan oleh tumbuhan.
Air kolam untuk setiap tanaman. |
Ternyata proses pembuktian "limbah" yang menyuburkan harus melalui jalan yang sangat panjang, dan keyakinan yang teguh mampu menghantarkannya.
Nah saran saya untuk yang mempunyai kolam ikan, jangan buang sia-sia air kotornya, gunakanlah untuk menyiram tanaman setiap hari.
Anggrek ini hanya saya siram air kolam setiap 2 hari sekali. |
Lebih dekat ya.... |
Bunga Anggrek memang cantik. |
Selamat menyiram.......
NB :
Dari Lubuk hati yang terdalam, saya ucapkan terimakasih teruntuk Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran Bantul Yogyakarta, khususnya Suster Armella CB (Suster yang benar-benar luar biasa), Para Pendamping Anak, teman seperjuangan di panti dan Para Suster Konggregasi Santo Carolus Boromeus... terimakasih atas CINTA dan KASIH-nya yang sungguh luar biasa.