Saturday 9 January 2016

Perlukah Atap Untuk Akuaponik ?

Setiap kali ditanya apakah perlu atap untuk akuaponik, jawaban yang sering keluar adalah supaya tanaman tidak rusak, tidak terlalu panas dan mungkin sistem menjadi lebih awet, tapi kini, jawaban itu akan bertambah lagi seiring dengan pengalaman yang kami dapat.
Seiring banyaknya orang yang ingin belajar akuaponik, gubuk kami juga mulai banyak dikunjungi oleh pembaca yang ingin belajar akuaponik, setidaknya ingin melihat secara langsung bagaimana sistem akuaponik, karena dengan demikian akan mudah untuk membayangkan. Dari kunjungan itu, tentu tidak hanya kami yang memberikan pengalaman, namun juga sebaliknya sehingga sering terjadi tukar pengalaman meskipun tidak hanya seputar akuaponik. Dari sekian pengunjung, tidak sedikit yang ingin beralih dari petani hidroponik ke petani akuaponik sehingga kami pun bisa belajar juga tentang hidroponik terutama hal-hal teknis. Pernah suatu ketika kami berbagi mengenai fungsi atap dalam berhidroponik, namun waktu itu belum begitu menyadari, dan baru sekarang kami menyadari fungsi lebih dari atap dalam ber-akuaponik.

Musim panas tahun 2015 berjalan lebih lama dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan hujan baru turun sekitar akhir bulan november dan air sumur kami sampai kekeringan, namun hal tersebut tidak menjadi sebuah masalah bagi akuaponik. Saat musim panas, tanaman menjadi lebih baik karena matahari selalu bersinar tanpa terhalang mendung, hanya saja penambahan air menjadi lebih sering karena penguapan yang tinggi, namun sekali menambahkan jumlahnya tidak banyak.
Ketika hujan mulai turun kami sangat bersyukur karena itu artinya kekeringan akan segera sirna, dan sumur kami mulai terisi air lagi. Namun tak disangka, hujan awal yang turun rata-rata adalah hujan deras dan air kolam koi kami yang berada di luar langsung penuh oleh air hujan. Kami tak kawatir akan banyaknya air hujan yang masuk ke kolam koi kami, karena bertahun tahun kami mengalami hal itu dan koi kami masih tetap dalam kondisi baik, namun bagaimana dengan tanaman akuaponik kolam koi kami..?
Awalnya kami tak meyadari jika terjadi perubahan warna daun dari tanaman akuaponik kolam koi kami, karena memang proses itu berjalan secara perlahan, namun seiring waktu perubahan itu jelas terlihat. Kami mulai menyadari dan kemudian mencoba memutar kembali memori yang terjadi dengan akuaponik koi kami di tahun-tahun sebelumnya. Ada kemiripan dangan apa yang terjadi dengan tanaman kami saat musim hujan terjadi terutama dengan curah hujan tinggi, daun mulai menguning sebagai tanda pasokan nutrisi mulai berkurang. 


Kolam koi tanpa atap


Kami teringat dengan seorang pengujung yang berbagi pengalaman mengapa menggunakan atap dalan berhidroponik, salah satu alasannya adalah masuknya air hujan yang mungkin akan merubah kepekatan nutrisi dan mungkin hal-hal lain yang bisa terdeteksi dengan cara pengukuran. Dari situlah kami mulai mencoba meraba-raba, membandingkan dan menganalisa antara akuaponik kolam koi dengan dua sistem akuaponik yang lain yang kami pasang atap yaitu akuaponik kolam fiber dan akuaponik ibc. 
Akuaponik ibc dan akuaponik kolam fiber selama musim hujan tidak mengalami penambahan air hujan, jika ada penambahan itu hanya sedikit bahkan sangat sangat sedikit, sehingga tidak terlalu berpengaruh apa-apa. Sangat berbeda dangan akuaponik kolam koi, karena kolamnya memang tidak diberi atap sehingga ketika hujan, air bisa masuk dengan leluasa, bahkan saat deras, air bisa bertambah lebih dari 25% volume kolam. Kolam koi kami tidak luas, panjang kurang dari 2 meter, lebar sekitar 1,5 meter dan tinggi air antara 50-70 cm, jadi bisa dibayangkan jika hujan turun begitu deras, dan terjadi beberapa hari,  air kolam bisa seolah-olah berganti, dan pasti akan mempengaruhi keseimbangan sistem yang sudah terbentuk. 
Kami belum bisa menyimpulkan, tapi dari perubahan warna daun yang semula hijau menjadi kuning setelah terjadi hujan berhari-hari, bisa menjadi sebuah tanda bahwa air hujan dapat mempengaruhi sistem. Pengaruh itu tentu saja tergantung juga dari jumlah air hujan yang masuk ke dalam kolam. Dari pengalaman ini tentu bisa menjadi pertimbangan apakah kita membutuhkan atap dalam membangun akuaponik.       


Trimakasih