Saturday 23 April 2016

Mengamati & mencoba menganalisa dalam menanam di akuaponik

Bulan Januari 2016, growbed akuaponik ibc dibongkar dan media tanamnya kami ganti dengan batu kerikil. Setelah penggantian kami coba tanami slada namun hasilnya sangat buruk.  Setelah slada gagal, kami coba tanam bayam, kebetulan kami menyemai dalam jumlah banyak di growbed akuaponik kolam koi. Meskipun terlihat kurang subur, tapi ada sesuatu yang justru membuat kami tergerak untuk mencoba mengamati, terlepas dari masalah minimnya sinar yang masuk ke akuaponik kami, karena sekarang akuaponik kami terhalang bangunan 2 lantai (sebelah timur) sehingga sinar benar-benar minim.  
Kami mencoba mengamati pertumbuhan bayam yang kami semai di akuaponik koi, yang kami tanam di growbed ibc dan beberapa bayam yang tumbuh sendiri di growbed akuaponik ibc. 


A. Bayam yang tumbuh subur.


B.  Bayam yang 'sekarat'.


Gambar di atas menunjukkan dua sisi yang berbeda. gambar pertama (atas) bayam terlihat tumbuh subur, tapi setelah kami coba cek(buka) terutama yang terdekat dengan aliran air, terlihat tanaman bayam menguning dan pertumbuhannya buruk sekali.  


C. Bayam di growbed ibc 


D. Bayam kecil di tengah terlihat berbeda 


E. Bayam 'thukulan' yang tumbuh subur.


Kami mencoba mengamati bayam-bayam lain yang ada di growbed akuaponik ibc. Gambar (C) adalah bayam dari semaian yang kami ambil dari growbed ember (gambar A). Pertumbuhan bayam growbed ibc lebih banyak yang menguning sebagai tanda kekurangan nutrisi, hanya beberapa yang terlihat besar dan lebih subur. Gambar D menunjukkan ada sebuah bayam kecil (ditengah) yang tumbuh sendiri tapi dari daunnya terlihat hijau. Hal yang sama juga terjadi pada gambar E, bayam yang tumbuh sendiri justru tumbuh dengan subur, jika dilihat dari warna daunnya.

Dari pengamatan gambar A, B, C, D dan E kami mencoba menganalisa. 
* Gambar A dan B menunjukkan bahwa, bayam yang jauh dari sumber air justru bisa tumbuh sangat subur, sedangkan yang berada di sekitar sumber air justru sebaiknya. 
* Gambar C, D dan E menunjukkan bahwa, bayam yang tidak kami tanam sendiri ('thukulan') yang tumbuh dipermukaan justru tumbuh dengan baik/subur, berbeda dengan bayam yang kami tanam di dalam pralon, mereka tumbuh tapi terlihat kurang subur dan cenderung daunnya menguning.

Dugaan awal kenapa bayam 'thukulan' dan bayam yang di growbed ember bisa lebih subur, karena mereka tidak tergenang air secara terus menerus. Sebagai tanaman darat kemungkinan hal itu sangat berpengaruh dalam proses penyerapan nutrisi.


F. Akar lebih dalam.


G. Akar lebih dangkal/di permukaan.

Setelah berhari-hari mencoba mengamati, dan mencoba menduga-duga, akhirnya kami mencoba mengamati lebih detail dari bayam yang kami tanam di growbed ibc, karena dari semua bayam, ada beberapa yang memang terlihat lebih subur.  Dan memang menarik, bayam yang kami tanam lebih dalam, pertumbuhannya kurang bagus, apalgi yang dekat dengan sumber air, sedangkan bayam yang kami tanam lebih dangkal pertumbuhannya lebih baik. 

Nah dari pengamatan ini kita bisa sedikit menyimpulkan sendiri mengapa ada yang subur dan ada yang tidak. Kami tak berani menyimpulkan, tapi kami hanya mencoba mengarahkan, siapa tahu ada yang mengalamai hal serupa. 
Jadi bagaimanapun teknik menanam dalam akuaponik perlu juga kita perhatikan. O iya... semua kami tanam dalam sistem pasang surut. Sementara demikian, selamat ber-akuaponik.

Salam Hijau

Wana Wana