Pada pertengahan tahun 2011, kami membangun kolam koi di belakang rumah, dan kami menerapkan filter vegetasi yang dulu kami pelajari dari sini, dimana di bak pengendapan diberi tanaman untuk menyerap unsur hara. Untuk tanaman kami menggunakan kiambang, karena 'kerakusannya' menyerap unsur hara.
Setelah mencoba mengamati pertumbuhan kiambang, memang ada perbedaan kesuburan. Pada awalnya kiambang terlihat kurang subur, daun berwarna kekuningan sebagai tanda unsur hara belum tersedia banyak. namun seiring waktu, kami sempat kewalahan karena pertumbuhannya begitu pesat dan semakin banyak.
Kiambang di awal kami menanam. |
Kiambang yang tumbuh lebih subur. |
Sebelumnya, kami belum mengenal akuaponik, sehingga frekuensi membersihkan endapan kotoran lebih sering, mungkin bisa 1-2 bulan sekali. Dari pengalaman kami selama membersihkan bak pengendapan, memang ada perbedaan antara pengendapan bak ke-1 & ke-2. Bak ke-1 cenderung banyak sekali kotoran yang belum terurai sempurna, untuk dedaunan cenderung menjadi berlendir, dan jika dalam jangka waktu satu minggu saja tidak diambil, maka bak ke-1 akan berbau. Berbeda dengan bak pengendapan ke-2, kotoran yang mengendap teksturnya lembut seperti lumpur tapi tidak berbau. Bak pengendapan ke-2 lebih banyak diisi oleh kotoran yang sudah hancur dan terurai.
Meskipun tidak secara langsung kami mengamati, akan tetapi seringnya kami melakukan pembersihan endapan, kami menjadi hapal dengan apa yang kami lihat. Dan untuk kasus tanaman, ada perbedaan yang memang menurut kami menarik, antara pertumbuhan sebelum dibersihkan dan sesudah dibersihkan. Sebelum dibersihkan, bak-2 akan terdapat banyak sekali endapan halus dan tanaman begitu subur, dengan warna hijau tua, setelah dibersihkan dan kiambang dikurangi, pertumbuhannya lebih lambat dan warna daun lebih cerah.
Setelah kini kami membangun akuaponik, secara tidak sengaja kami melihat ada hal-hal yang menurut kami memang perlu dicermati dari bak pengendapan. Kami mengenal akuaponik sejak pertengahan tahun 2012 dan beberapa kali kami membangun akuaponik dengan berbagai desain. Dari berbagai pengalaman itulah kami mencoba memutar lagi memori kami, karena kami menduga adanya peranan penting dari bak pengendapan terhadap kesuburan tanaman.
Dimulai dari kiambang di filter kolam koi, jelas memperlihatkan adanya peranan endapan. Lebih dari itu, ketika kami sudah menerapkan akuaponik di kolam koi, dan setelah kami membersihkan endapan di bak ke-2, ternyata tanaman sayur akuaponik juga mengalami perubahan. Beberapa hari setelah pembersihan, banyak tanaman akan terlihat menguning.
Dan baru-baru ini, kami semakin yakin dengan apa yang kami duga, dan mungkin akan terlihat jelas perbedaanya jika kita melihat foto di bawah ini.
Saat pengendapan penuh kotoran |
Setelah pengendapan dibersihkan. |
Setelah kami membangun menara akuaponik, kami tidak menyangka sama sekali jika tanaman sawi tumbuh begitu subur, tanaman tumbuh besar dan daun berwarna hijau tua. Perlu diketahui, media hanya menggunakan kapas filter dan air dikucurkan melewati dinding pralon. Tapi setelah kami petik dan hanya menyisakan 1 tanaman, daun justru terlihat mulai menguning, dan itu terjadi setelah bak pengendapan dibersihkan. Dari kejadian ini semakin menegaskan akan dugaan itu, tentu saja kami juga memiliki beberapa bukti lain yang bisa menegaskan hal ini.
Memang ada banyak yang coba diamati, tapi kejadian sawi di menara akuaponik inilah yang menurut kami 'telak'. Semoga apa yang coba kami amati ini benar adanya.
Kami membangun akuaponik secara alami, jadi dengan cara mengamati kami mencoba untuk mempelajari. Dan tentu saja kami memiliki pegangan, bahwa alam ini tercipta secara sempurna jadi dengan cara alami semua bisa dilakukan, hanya butuh ketelatenan dan kesabaran untuk mengenalnya lebih dalam.
Salam Akuaponik.