Sunday 4 September 2016

Membuat Akuaponik Yuk #2

Ketika menulis artikel  Membuat Akuaponik Yuk beberapa tahun yang lalu, pengalaman kami masih sangat sedikit, sehingga artikel tersebut kurang pas jika diterapkan dalam kondisi tertentu, sebagai contoh, dari pengalaman  kami dalam membuat Akuaponik Edisi ke-2.  Akuaponik Edisi ke-2 yang kami bangun hanya mengalirkan air dari kolam langsung ke media tanam atau growbed  dan karena  ukuran growbed yang  tidak terlalu besar/luas, sedangkan jumlah ikan waktu itu cukup banyak, mengakibatkan terjadinya penumpukan kotoran ikan di growbed.
Penumpukan kotoran ikan yang terlalu banyak di growbed, dari pengalaman kami waktu itu,  ternyata menimbulkan beberapa masalah diantaranya,
1. Penyumbatan aliran air baik di siphon maupun di celah antar batu sebagai media tanam sehingga sering terjadi luber.
2. Pertumbuhan tanaman menjadi terganggu bahkan mati karena aliran air sering terganggu.
3. Kesehatan ikan yang masih kurang baik. Meskipun lebih baik dibandingkan dengan tidak adanya growbed, namun masih sering terjadi kematian ikan walaupun jumlahnya lebih sedikit, hal ini karena air dari growbed yang dikembalikan lagi ke kolam masih membawa kotoran dan kandungan amoniak yang cukup tinggi.

Sampai saat ini, kami masih terus ber-akuaponik dan tak bosan untuk terus mencoba dan berkreasi  karena kami benar-benar bisa merasakan dan mendapatkan manfaat besar dari hasil ber-akuaponik walau itu bukan dari segi materi.
Memang, semua yang kami lakukan tidak berjalan mulus, banyak sekali masalah yang harus kami hadapi mulai dari masalah pengairan, media tanam, pertumbuhan tanaman, pompa dan masih banyak lagi. Kami bersyukur dengan banyaknya masalah yang bisa kami rasakan, karena dengan cara itulah kami akan terus berkembang.

Sejak mulai ber-akuaponik pada tahun 2012 hingga saat ini,  tentu ada banyak pengalaman berharga yang kami dapatkan dan pengalaman-pengalaman itu selalu kami bagi dalam tulisan di blog ini sehingga harapan kami supaya bermanfaat bagi orang lain, meskipun kami akui tulisan itu masih sangat sangat jauh dari baik. Berangkat dari pengalaman itulah kami mencoba untuk menyempurnakan atau menyambung artikel yang berjudul Membuat Akuaponik Yuk.
Jika pada artikel yang berjudul Membuat Akuaponik Yuk untuk membuat akuaponik pasang surut sederhana ada 5 hal yang harus dipenuhi  yaitu,
1. Kolam ikan.
2. Pompa air.
3. Bak/wadah untuk menanam (grow bed).
4. Media tanam.
5. Siphon (bell siphon, siphon apung, dll. )
maka pada Artikel Membuat Akuaponik Yuk #2, ada komponen lain yang harus ditambahkan supaya akuaponik menjadi lebih baik, yaitu filter. 

Filter terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Filter Mekanik.
Filter mekanik berfungsi untuk memisahkan material padat dari air, baik kotoran ikan, sisa pakan, akar tanaman, dll., sehingga material tersebut tidak terbawa aliran air saat menuju ke tahap berikutnya. Ada banyak metode atau model filter mekanik, namun kami lebih memilih dengan proses pengendapan menggunakan tong atau wadah kosong. Meskipun tidak bisa memisahkan material padat secara sempurna, namun dengan proses pengendapan tersebut, setidaknya dapat mengurangi material padat dalam jumlah besar sehingga air menjadi lebih bersih. Ada beberapa metode atau cara dalam proses mengendapkan material padat seperti swirl filter yang kami terapkan di akuaponik ibc, radial flow, vortex , dll.  ( silahkan mengetikkan keyword metode-metode yang telah kami sebutkan untuk mendapatkan banyak informasi yang berguna untuk membangun filter mekanik tersebut). 
Dari pengalaman (bisa dibaca artikel berikut), kotoran yang telah mengendap lama sengaja tidak kami buang, kami biarkan lama di tong pengendapan sampai akhirnya menggumpal dan terapung, dan setelah mengapung inilah baru kami ambil dan kami manfaatkan untuk tanaman yang kami tanam di tanah. Kami memang punya pengalaman menarik untuk hal ini, yaitu ketika awal kami membangun akuaponik, endapan di tong dalam jangka waktu sekitar 2 minggu kami kurangi, namun yang terjadi justru tanaman kemudian sedikit menguning, setelah mengamati kejadian itu kami mencoba membiarkan kotoran yang mengendap bahkan sampai 6 bulan lebih, dan yang terjadi justru tanaman menjadi lebih baik. Sampai sekarang hal itu masih kami lakukan dan sistem tetap dalam kondisi baik, baik ikan maupun tanaman. 

2. Filter biologis.
Filter biologis berfungsi menghilangkan atau mengurangi amoniak dari air dengan bantuan bakteri khususnya pengurai amoniak. Amoniak dihasilkan oleh ikan terutama lewat insang dan dari sisa pakan yang tidak dimakan.
Dua bakteri yang berperan sebagai pengurai amoniak adalah bakteri nitrosomonas sp, dan bakteri nitrobakter sp.  Nitrosomonas berperan mengubah amoniak menjadi nitrit, dan nitrobakter berperan mengubah nitrit menjadi nitrat. Karena sifat bakteri tersebut melekat pada suatu benda, maka dalam wadah yang akan digunakan sebagai filter biologis perlu dimasukkan benda atau media sebagai tempat melekat bakteri, seperti ijuk, pecahan genting, batu split, bioball, kaldness dll.
Dalam akuaponik, proses akhir yang berupa nitrat inilah yang diserap dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman.  Namun, dari pengalaman yang telah kami sampaikan di bagian filter mekanik tentang pengendapan, kami percaya bahwa di dalam wadah bak pengendapan juga terjadi proses penguraian atau perombakan marerial padat dan hasil perombakan dari material padat tersebut juga bermanfaat bagi tanaman.


Dalam membangun akuaponik, kami lebih banyak atau senang menggunakan sistem pasang surut dengan menggunakan media tanam, hal itu karena menurut kami, dengan sistem tersebut bisa terjadi proses filter ganda. Proses filter pertama terjadi pada wadah atau tong yang memang kita bangun khusus untuk filter, sedangkan proses filter kedua baik mekanik maupun biologis terjadi secara tidak langsung di growbed. Adanya proses pasang yang terjadi di growbed, membuat material padat yang masih terbawa akan mengendap, hal itu terbukti ketika kami melakukan pembongkaran pada akuaponik ibc , di situ terdapat banyak sekali endapan kotoran yang terkumpul. Adanya media tanam dalam growbed tentu akan bermanfaat juga sebagai tempat untuk bakteri pengurai amoniak melekatkan diri hal ini karena sifat yang dimilikinya.
Mungkin karena filter ganda inilah yang membuat ikan kami selalu sehat, meskipun kami tidak pernah melakukan pengurasan bahkan lebih dari 1, 5 tahun untuk akuaponik kolam koi kami, Sampai saat ini, semua ikan dalam kondisi baik bahkan tingkat kematian sangat kecil, bisa dikatakan 0 %, kalaupun mati itu akibat listrik mati sampai lebih dari 4 jam.  

Sampai sekarang kami selalu mengandalkan filter, dan kami tidak menambahkan bahan apapun dari luar selain pakan ikan dan hasilnya tetap bagus.



Seledri di akuaponik ibc.


Tomat cherry di akuaponik kolam koi II.


Tomat cherry di akuaponik koi II dari sudut lain.



Salam Akuaponik

Wana Wana