Setelah melihat hasil dari ujicoba sistem aliran atas kolam ibc, akhirnya kami mencoba untuk mengembangkan lagi di kolam koi. Dari akuaponik yang sudah ada kami tambah growbed lagi khusus untuk menanam dengan sistem aliran atas.
Dalam membangun sistem aliran atas kali ini, bahan yang kami gunakan antara lain
1. Ember hitam yang dibeli di toko bangunan dengan ukuran diameter 30 cm seharga Rp11.000,- untuk masing masing ember.
2. Pipa 3/4" untuk jalur pengairan atas dari filter ke growbed.
3. Pipa 2" untuk jalur pengairan dari growbed ke kolam.
4. Siku 3/4" untuk jalur pengairan dari growbed ke pipa 2".
5. penyangga growbed dari kayu bekas atap jemuran.
6. Arang kayu & pasir malang sebagai media tanam.
7. Dop 2" untuk menutup salah satu ujung pipa 2".
Proses pengerjaan agak lama, karena dikerjakan hanya diwaktu luang sore hari sepulang kerja.
Kendala yang kami hadapi waktu itu adalah memasang bagian aliran dari growbed, karena kebetulan ada pohon kelor yang menghalangi jalur pipa. Kami memilih untuk mempertahankan pohon kelor karena manfaatnya, dan mencari alternatif lain.
Skema persis sama dengan sistem aliran atas kolam ibc, yang membedakan kali ini adalah media tanamnya. Kami memasang 10 growbed sekaligus, 5 growbed kami isi 100% arang kayu dan 5 growbed kami modifikasi yaitu bagian bawah berupa arang kayu dan bagian atas sekitar 50% kami isi pasir malang.
Memang sengaja kami membedakan media tanamnya karena sekalian kami ingin melihat apakah ada perbedaan pertumbuhan pada tanaman nantinya.
Setelah semua selesai, segera kami menanam disetiap growbed, ada buncis, kacang kapri, cabe, tomat dan masing masing kami tanam dari biji kecuali tomat.
Dari hari ke hari kami selalu memperhatikan perkembangan tanaman dan itu rasanya menyenangkan sekali, karena ada sebuah harapan dari tanaman yang kami tanam.
Secara kebetulan, kami memiliki bibit sawi yang sudah siap untuk dipindah dan karena growbed bagian pinggir masih terlihat longgar, kami pun menanaminya walau sebenarnya hanya iseng he... Tapi kami hanya tanam di growbed yang media bagian atasnya berupa pasir malang karena, meski aliran air hanya terfokus di bagian tengah, tapi ternyata seluruh permukaan terlihat basah. Berbeda dengan media arang, bagian permukaan hanya terlihat basah dibagian yang terkena aliran air.
Seiring waktu tanaman tumbuh dan berkembang ada yang baik dan ada yang kurang baik. Untuk tanaman kapri yang ditanam dengan media arang ternyata pertumbuhannya kurang bagus, tanaman cenderung berwarna kuning, berbeda dengan yang berada di media pasir malang, kapri tumbuh lebih baik daun berwarna hijau normal. Kami belum tahu mengapa, tapi kemungkinan karena aliran air jatuh persis mengenai tanaman, berbeda dengan yang kami tanama di media pasir malang, tanaman masih berjarak beberapa cm dari aliran air.
Untuk buncis dari 3 tanaman yang kami tanam semua tumbuh dengan baik, baik yang di media arang maupun yang di pasir malang.
Ada sesuatu yang sederhana tapi menurut kami menarik. Sawi yang kami tanam di pinggir ember dengan media pasir malang, ternyata tumbuh sangat subur, tapi sayang tanaman utama seperti cabe dan tomat yang pertumbuhannya lebih lambat karena umur lebih panjang justru tertutup sehingga pertumbuhannya terganggu, karena sinar terhalang.
Tapi bagi kami ini pangalaman menarik, jika nanti menanam lagi dalam satu growbed kecil ada beberapa jenis tanaman, perlu dipertimbangkan jenis tanamannya. Kapri dan buncis juga kami tanam bersamaan dengan sawi pada satu growbed, tapi karena tanaman kapri dan buncis berumur pendek dan menjalar maka pertumbuhannya tidak tertutup oleh sawi.
O iya ada satu lagi pengalaman menarik. Ember yang kami gunakan berdiameter 30 cm, dan air dari filter kami alirkan terfokus di tengah-tengah. Jadi jarak antara titik air dan tepian ember sekitar 15 cm, sawi ditanam berjarak sekitar 10-15 cm dari titik air dan ternyata pertumbuhannya sangat bagus. Hal ini sangat menarik dan berguna bagi kami.
Sekian dulu pengalaman kami.
Salam akuaponik
Wana Wana
Secara kebetulan, kami memiliki bibit sawi yang sudah siap untuk dipindah dan karena growbed bagian pinggir masih terlihat longgar, kami pun menanaminya walau sebenarnya hanya iseng he... Tapi kami hanya tanam di growbed yang media bagian atasnya berupa pasir malang karena, meski aliran air hanya terfokus di bagian tengah, tapi ternyata seluruh permukaan terlihat basah. Berbeda dengan media arang, bagian permukaan hanya terlihat basah dibagian yang terkena aliran air.
Saat masih muda |
Seiring waktu tanaman tumbuh dan berkembang ada yang baik dan ada yang kurang baik. Untuk tanaman kapri yang ditanam dengan media arang ternyata pertumbuhannya kurang bagus, tanaman cenderung berwarna kuning, berbeda dengan yang berada di media pasir malang, kapri tumbuh lebih baik daun berwarna hijau normal. Kami belum tahu mengapa, tapi kemungkinan karena aliran air jatuh persis mengenai tanaman, berbeda dengan yang kami tanama di media pasir malang, tanaman masih berjarak beberapa cm dari aliran air.
Untuk buncis dari 3 tanaman yang kami tanam semua tumbuh dengan baik, baik yang di media arang maupun yang di pasir malang.
Kapri dan buncis tumbuh baik. |
Ada sesuatu yang sederhana tapi menurut kami menarik. Sawi yang kami tanam di pinggir ember dengan media pasir malang, ternyata tumbuh sangat subur, tapi sayang tanaman utama seperti cabe dan tomat yang pertumbuhannya lebih lambat karena umur lebih panjang justru tertutup sehingga pertumbuhannya terganggu, karena sinar terhalang.
Cabe yang mulai tertutup sawi |
Tapi bagi kami ini pangalaman menarik, jika nanti menanam lagi dalam satu growbed kecil ada beberapa jenis tanaman, perlu dipertimbangkan jenis tanamannya. Kapri dan buncis juga kami tanam bersamaan dengan sawi pada satu growbed, tapi karena tanaman kapri dan buncis berumur pendek dan menjalar maka pertumbuhannya tidak tertutup oleh sawi.
Sawi mulai membesar. |
Sawi yang mulai dipanen. |
O iya ada satu lagi pengalaman menarik. Ember yang kami gunakan berdiameter 30 cm, dan air dari filter kami alirkan terfokus di tengah-tengah. Jadi jarak antara titik air dan tepian ember sekitar 15 cm, sawi ditanam berjarak sekitar 10-15 cm dari titik air dan ternyata pertumbuhannya sangat bagus. Hal ini sangat menarik dan berguna bagi kami.
Buncis 1 pohon. |
Kapri. |
Kami memetik buncis. |
Panen perdana dari 3 pohon. |
Tumis buncis akuaponik. |
Sekian dulu pengalaman kami.
Salam akuaponik
Wana Wana