Friday, 17 July 2020

Wana Wana Burger Akuaponik

Akhirnya cita cita Wana Wana untuk menjual hasil panenan akuaponik perlahan mulai tercapai. Sejak penanaman selada yang mulai stabil pertumbuhannya dan lumayan bagus menurut kami, ditambah ikan yang siap panen dan kondisi keuangan terjepit karena imbas corona, akhirnya memberanikan diri menawarkan produk kita sendiri untuk dinikmati oleh orang lain dalam bentuk olahan. Awalnya hanya menawarkan ke teman dan respon teman-teman yang mencoba ternyata bagus dan bahkan ikut membantu menawarkan produk kita.


Wana Wana Burger Akuaponik karya Wana Wana



Dari awal kita yakin bahwa burger kita akan bisa diterima dan dinikmati, meski baru sekarang kita berani memasarkan, tapi sudah lama kita sering membuat untuk kita konsumsi sendiri. Memang burger kita buat spesial dari ikan budidaya akuaponik dan sayuran budidaya akuaponik tapi kita yakin meski sangat berbeda dari burger burger yang lain tetap akan diterima oleh masyarakat. 
Saat ini kita hanya memproduksi terbatas karena tempat kita yang kecil. Tapi kita yakin dengan managemen yang baik seperti mengatur pola panen ikan dan sayuran stock akan tersedia walau tidak banyak.
Kebetulan Istri pernah sekolah di jurusan boga dan pernah bekerja di pabrik roti, sehingga bisa membuat roti burger sendiri, demikian juga olahan dagingnya kita kreasikan sendiri. Tapi untuk mendapatkan roti yang empuk kita juga melakukan percobaan-percobaan demikian juga isinya sehingga rasanya bisa enak menurut lidah kita yang tak bertulang ini.



Roti kita olah sendiri






Kami bersyukur bisa menghasilkan selada yang bagus.



Kita bersyurkur akhirnya akuaponik yang kita bangun sejak 2012 dengan berbagai percobaan yang kita lakukan akhirnya sampai pada hasil yang bisa kita olah dan kita pasarkan. Tapi tetap bahwa sayuran dan ikan untuk konsumsi keluarga tetap kita prioritaskan karena bagaimanapun itu jauh lebih berharga. Kita tidak akan muluk muluk menjual hasil olahan kita, yang terpenting kualitas kita jaga dan stock tersedia walau terbatas. 
Burger yang kita hasilkan kita beri nama 'Wana Wana Burger Akuaponik' karena ikan dan sayuran dihasilkan dari kebun wana wana dengan sistem akuaponik organik murni dari kotoran ikan demikian juga roti kita olah di dapur wana wana. Mungkin saja ini burger ikan akuaponik yang pertama di Indonesia atau bahkan dunia he.. Yang penting bisa dinikmati oleh banyak orang dengan produk yang enak berkualitas dan tetap sehat. 

Salam akuaponik keluarga

Wana Wana

10 comments:

  1. salam kenal mas Nanang.. saya Edy dari Mojokerto dan sedang melakukan riset untuk membuat akuaponik sendiri.
    saya punya rasa penasaran akan pakan ikannya mas Nanang, apakah dengan pakan duckweed dan azolla saja sudah cukup? atau ada pakan tambahan lain mas? karena saya memang niatnya ingin memberi pakan yang organik.
    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga mas Edy.
      Untuk pakan hanya azola atau ducweed saja tentu kurang, itu hanya pakan tambahan saja selain tambahan lain seperti sayuran, dedaunan lain, cacing dan mungkin maggot. Saya tetep kasih pelet tapi hanya sekali di pagihari saja, sore seringnya saya kasih pakan tambahan. Kalo mau ngembangkan mungkin bisa budidaya cacing ato maggot, tapi mengingat pakan itu dibutuhkan setiap hari tentu harus jumlah yang sangat banyak.
      Terimakasih

      Delete
  2. Oya mas, terima kasih buat inspirasinya, jujur saja kebanyakan pengetahuan tentang aquaponik saya baca cari blog ini. Oya kolamnya mas Nanang yang kombinasi dengan vermicompost itu berisi berapa ekor ikan ya mas? Saya terinspirasi untuk mencontoh sistem kombinasi itu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Mas..
      Wah.. untuk yang itu saya sudah benar-benar lupa mas.. setelah banyak mencoba akhirnya saya memilih focus ke murni kotoran ikan tanpa media tanah juga, tentu setelah mendapatkan pengalaman dan mendapati beberapa kekurangan. Sekarang dengan focus murni kotoran ikan malah semakin yakin bahwa murni kotoran ikan benar-benar bagus. Dulu dikombinasi karena belum yakin. Jika akan budidaya cacing sekalian malah lebih baik dipisah, nah kotoran ikan yang berlebih bisa untuk makanan cacing itu hasilnya malah bagus.
      Tapi sampai sekarang saya tetap menempatkan cacing di growbed yang menggunakan media, karena perannya masih sangat dibutuhkan untuk mengurangi endapan dan membawa kototan di permukaan sehingga tanaman lebih subur.

      Trimakasih

      Delete
  3. Oya mas,maaf kebanyakan nanya ya hahaha.. satu lagi mas, nempelin pipa pralon ke tong bisa pakai apa ya supaya tidak merembes air nya? Saya coba pake ban dalam yang dipotong jadi ring sebagai seal tapi kok masih tetap merembes.. terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seharusnya ada karet mas, cuma kadang terpisah jualnya. Tapi memang hanya toko tertentu yang jual. Kalo mau pake karet ban dalam harus dibuat berlapis lapis dan dipastikan rapi dan diputar sangat kuat. Kadang pake karet pun masih longgar jadi saya tambah karet ban dalam.
      Terima kasih

      Delete
  4. Terima kasih mas Nanang atas responnya.. kiranya Tuhan memberkati selalu, aquaponiknya jadi semakin besar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aminn... trimakasih Mas Edy.
      Selamat menikmati proses berakuaponik Mas..

      Delete