Thursday 30 May 2019

Imbas Skripsi Akuaponik

Maaf lama tidak bisa update blog, kebetulan kantor pindah lokasi dan sering pulang malam. Akibat sering pulang malam, akuaponik terbengkalai bahkan, beberapa koi akhirnya tumbang karena benar-benar jarang diperhatikan. Sebenarnya sayang, tapi begitu sampai rumah sudah capek, dan lebih baik bercanda dengan keluarga he...
Tapi selama tidak diperhatikan itu, ada mahasiswi yang skripsi di Wana Wana, maklum biaya membangun sistem akuaponik itu tidak murah, paling tidak kita bisa membantu meminjamkan sistem dan tempatnya. Ini saya bagikan foto-fotonya saja he..
























Nah foto-foto di atas adalah foto proses selama skripsi, mulai dari membangun sistem sampai panen kurang lebih 2 bulan. Untuk proses skripsi tidak akan saya tulis karena itu 'hak cipta' mahasiswi he... Tapi, dari selama ikut membantu ada yang membuat saya semakin memahami sistem akauponik dengan ikan lele, terutama perkembangan tanaman dan juga ikan lelenya.  Dari 150 ikan lele saat dipanen masih ada 145 dengan ukuran yang rata-rata sama, dan tanaman meski hanya  kangkung, tapi pertumbuhannya luar biasa.
Berangkat dari pengalaman itulah, saya coba membangun atau mengembangkan akuaponik dari kolam fiber. Di kolam fiber akan dipelihara ikan lele untuk mengairi 10 growbed ember cat dan beberapa pralon. Mengapa menggunakan ember cat yang lebih besar, karena dari pengalaman, saat menanam tomat chery hanya dengan ember hitam yang ukuran lebih kecil, akar menumpuk terlalu banyak dan menyumbat jalan air. 
Rencana saya akan menanam sayuran buah dengan ember cat ini, dan pralon untuk menanam sayuran daun jadi saling melengkapi.  
Untuk rak kebetulan saya dibantu adik bisa membangun sendiri, hanya beli bahannya saja jadi lebih hemat. Proses pembuatan rak sampai siap ditanami untuk growbed ember dibutuhkan waktu sekitar 1 minggu dan dikerjakan setelah pulang kerja sampai gelap. 







Proses yang paling melelahkan adalah saat pengisian media, karena harus membersihkan terlebih dahulu, karena 10 ember cat itu ternyata tidak sedikit jadi sampai boyoken he... Dan proses yang rumit adalah saat pemipaan, karena kita harus menempatkan pipa dengan baik dan tidak mengganggu aktivitas di kebun, selain itu pemilihan jalur yang tepat akan mengurangi borosnya penggunaan pipa.


Meski mengganggu tapi membuat suasana menyenangkan he..



Pengisian media tinggal 1 ember lagi.

Nah sampai saat ini kolam balum diisi ikan baru, masih ada beberapa lele tertinggal, dan proses baru sampai pembuatan growbed ember. Untuk growbed pralon masih dalam rancangan, karena harapannya, kami benar-benar bisa memaksimalkan kolam dan pompa yang sudah ada untuk menambah hasil panenan. 









Sekian dulu, Salam Akuaponik
Wana Wana

No comments:

Post a Comment