Saturday, 1 August 2015

Akuaponik "menembus" Kampung Gurami


Kampung Gurami


Dusun Kergan Tirtomulyo Kretek Bantul, yang terletak di ujung selatan Pulau Jawa, dikenal sebagai "Kampung Gurami". Setiap keluarga dipastikan memiliki kolam untuk beternak ikan gurami, bahkan dari data yang sempat kami lihat, setiap tahun jumlah peternak ikan gurami mengalami peningkatan.
Minggu 26 Juli 2015, keluarga "wana wana" diundang teman-teman KKN UGM untuk membantu mensosialisasikan dan membuat akuaponik sederhana sebagai salah satu program mereka di kampung tersebut.
Beberapa hari sebelumnya, kami telah berkoordinasi dengan teman-teman KKN yang diwakili oleh Nur Annisa Maharani, mahasiswi biologi angkatan 2012, sebagai penanggung jawab kegiatan. Berbagai hal harus kami tanyakan untuk memenuhi sayarat bahwa kolam layak dijadikan percontohan akuaponik, meskipun hanya sederhana, mulai dari volume, lokasi, aliran air, dll. Kami sedikit kaget ketika mengetahui luas kolam, itu di luar bayangan kami, karena selama ini kami membuat akuaponik dalam skala kecil dan itu hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan kami sendiri. Tapi bagaimanapun itu adalah sebuah tantangan yang harus kami hadapi.

Berpedoman pada data yang ada, kami akhirnya membuat desain, kami kirim lewat email dan oleh teman-teman KKN disampaikan kepada warga. Seperti sebuah perlombaan tarik tambang, tarik ulurpun dilakukan, desain lengkap yang menggunakan beberapa tong sebagi pengendapan dan filter, ternyata kurang berkenan bagi warga. Desainpun dibuat lebih sederhana dengan hanya menggunakan satu tong pengendapan, meskipun sempat tidak berkenan, akhirnya dengan berbagai alasan yang tentu masuk akal, warga akhirnya berkenan menerima.

Pada dasarnya bisa tanpa tong, tapi tentu yang menjadi korban nantinya adalah kinerja dan keawetan pompa, karena akan banyak kotoran yang menyumbat, sementara lokasi ada di persawahan yang agak jauh dari rumah. Karena ini sebagi percontohan kami tetap memasukkan tong sebagai bahan edukasi.

Pada hari Rabu, 22 Juli 2015 perwakilan teman-teman KKN datang ke rumah untuk membicarakan lebih detail tentang program tersebut, dalam pembicaraan tersebut kita juga membicarakan mengenai kondisi di lapangan yang sesungguhnya. Dari pembicaraan kami baru tahu, ternyata kolam terpal bukan di atas tanah, meskipun masih ada ruang kosong untuk menempatkan tong di luar kolam, tapi rasanya sangat tidak mungkin untuk satu percontohan kita harus merubah yang sudah ada, sedangkan warga belum benar-benar memahami akan apa yang kita kerjakan demikian juga manfaatnya. Dan akhirnya, kita putuskan menempatkan tong di dalam kolam, meskipun kami dari wana-wana belum pernah melakukan hal itu sebelumnya. 


Desain akhir.


Minggu tanggal 26 Juli 2015, sekitar pukul 08.30 WIB, kami dari keluarga wana-wana meluncur menuju "kampung gurami", sampai di Dusun Ganjuran Bantul,  kami berhenti untuk menunggu jemputan dari teman-teman KKN, karena lokasi yang dituju harus masuk perkampungan. Sampai di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB, kami istirahat sejenak sambil menunggu warga untuk berkumpul. Sebelum memulai acara, kami melihat lokasi yang akan dijadikan percontohan akuaponik, dan memang semua berada di luar apa yang kami bayangkan he... Karena bersamaan dengan kegiatan gotong royong di kampung tersebut, akhirnya sosialisasi diwakili oleh 3 orang warga, yaitu Bapak Sunarto yang memahami hal-hal teknis, Bapak Satijan sebagai pemilik kolam, dan salah satu Bapak yang namanya kami tidak tahu (maaf Pak).. he... 



Keluarga wana wana menunggu jemputan he...


Kondisi yang sesungguhnya, cantik bukan..?


Sebelum bekerja, kami menjelaskan sedikit tentang
akuaponik dan apa yang akan dilakukan di lapangan.


Dalam proses perjalanan, ada beberapa kendala yang harus kami hadapi, selain bahan yang kurang cocok, yang paling "berat" adalah ketika kami memasukkan tong ke dalam kolam. Ketinggian air kolam ternyata membuat tong tenggelam, terpaksa kami harus mengganjal dengan batubata supaya tong lebih tinggi. Masalah lain ternyata muncul, akibat tekanan air kolam, tong menjadi tidak stabil, beberapa batubata kami masukkan tapi hal tersebut kurang membantu. Buah dari kebersamaan, kami semua saling memberikan saran dan ide yang akhirnya masalah itu terselesaikan.




Soal bambu serahkan pada ahlinya...he...


Lagi mikir apa Mas Rio..?


Makasih Mas Adib "sang pahlawan",
sudah mau nyebur he....


Semua menyumbang ide untuk masalah yang dihadapi,
dan itu benar-benar mengasyikkan.


Meskipun sebelumnya belum pernah saling mengenal, akan tetapi dalam waktu yang singkat, rasa kekeluargaan dan kerjasama bisa terjalin dengan baik, tanpa perlu "komando" semua melakukan pekerjaan masing-masing tanpa rasa beban. Ditengah kesibukan, warga yang telah selesai dengan aktivitasnya, mulai bergabung untuk membantu dan terkadang bertanya untuk sesuatu hal yang mereka belum pahami.


Mas Apeo dan Mas Adib mempersiapkan talang
untuk wadah tanam.


Kami semua bekerja sesuai keahlian  he....


Mbak Irene, Mbak Ayu & Mbak Tira belajar ngamplas
untuk persiapan ngamplas gapura katanya he... 


Dukungan keluarga itu sangat penting..

Setelah berjam-jam kami bekerja, sekitar pukul 17.00 sore kami mengakhiri kegiatan kami, meskipun belum selesai seluruhnya, tapi kami sudah mencoba sistem dan berjalan dengan baik. Memang masih ada kendala, karena kami berusaha memanfaatkan potensi yang ada di kampung, salah satunya bambu sebagai penyangga, sehingga sulit untuk mendapatkan bambu yang benar-benar lurus dan kuat. Akibat bambu yang tidak lurus, menyebabkan posisi talang tidak rata, ditambah saat talang diisi media, bambu semakin melengkung. Tapi pada intinya, bahwa masalah itu dapat diatasi sendiri oleh teman-teman KKN dan Warga. Dan karena sudah semakin larut, kami dari keluarga wana wana harus berpamitan untuk selanjutnya pulang ke rumah kami.  Benar-benar satu hari yang melelahkan tetapi sangat menyenangkan.


Kita narsis dulu, kapan lagi bisa seperti ini he...
Mas Adib, Saya, Mbak Irene, Mbak Annisa, Mbak Tira,
Mbak Ana, Mbak Ayu (kiri-kanan)

  

TIM AKUAPONIK KERGAN 

(TIM KKN BTL SUB UNIT 1 2015)
1. Nur Annisa Maharani (Biologi 2012)
2. Irene Artha Uli  (MIPA 2012)
3. Muhammad Adib M (Peternakan 2011)
4. Ayu Hastungkoro (Teknologi Pertanian 2012)
5. Tira Kenis C (Kimia 2012)
6. Riandaru Bimo  (Hukum 2010)
7. Anastasia Anastiti (FKG 2012)
8. Afrioni Roma Rio (MIPA 2012)

9.   Bpk Sunarto
10. Bpk Satijan
11. Bpk NN
12. keluarga wana wana

Bagi kami keluarga wana wana, kegiatan ini benar-benar sebuah anugerah, karena kami bisa banyak belajar dari masalah yang kami hadapi dilapangan bersama teman-teman KKN dan warga. Kami juga benar-benar bersyukur bahwa pengalaman kami selama ini dalam membangun akuaponik di pekarangan kami, ternyata sangat membantu kami dalam mengatasi berbagai hal, sehingga dalam keadaan waktu yang terbatas, kami tetap mampu menyelesaikannya. 

Dan akhirnya terimakasih dari keluarga wana wana untuk teman-teman KKN dan Warga untuk undangan ini, terimakasih untuk kerjasama yang indah. Meskipun sangat sederhana, semoga akuaponik ini menjadi sebuah awal, yang nantinya dapat ditularkan kepada warga yang lain dan akhirnya dapat bermanfaat lebih.




6 Agustus 2015

Tanggal 1 Agustus 2015, kami dapat kiriman foto perkembangan akuaponik, tentu kami senang dengan hal tersebut. Yang membuat kami senang, bahwa akuaponik yang kita bangun masih terus diperbaiki oleh teman-teman KKN dan Bapak-bapak. Yang lebih menggembirakan, tidak hanya memberi penyangga tambahan supaya kuat dan seimbang, tapi lokasi di sekitar kolam juga dipercantik.


Terlihat lebih cantik.

Teringat kata-kata Bapak Narto yang ingin membuat akuaponik percontohan ini menarik, karena dengan cara seperti itu warga akan menjadi lebih tertarik, dan kami sangat sependapat. 
Dari foto yang dikirim, ada juga foto biji sawi yang sudah mulai tumbuh, bagi kami hal tersebut sangat menyenangkan karena dari awal inilah warga mulai bisa sedikit memahami.


Biji sawi yang mulai tumbuh.

8 September 2015

Meskipun sudah tidak terlibat lagi, tapi kami masih sering menanyakan kepada Adik-adik KKN tentang perkembangan akuaponiknya, kami ingin memastikan semua berjalan baik sampai nanti tanaman akuaponik dapat dinikmati.
Pada 9 Agustus 2015, di sekitar lokasi akuaponik, diadakan sebuah acara perlombaan. Lokasi tempat berlangsungnya acara tersebut dibuat begitu menarik dan nyaman, tentu tak ketinggalan percontohan akuaponik yang juga dibuat begitu menarik. Acara tersebut dihadiri oleh banyak keluarga, sehingga merupakan sebuah kesempatan yang dimanfaatkan oleh Adik-adik KKN untuk memperkenalkan akuaponik kepada keluarga yang hadir di tempat tersebut.


Anak-anak bermain di lokasi akuaponik


Suasana yang begitu nyaman.


Kreasi Adik-adik KKN

Menjelang hari-hari terakhir Adik-adik ber-KKN, kami menanyakan kabar perkembangan akuaponik dan berharap ada kabar baik yang bisa kami dapatkan. Dan kabar itu datang juga, ada kabar baik dan ada yang sedikit kurang baik he.. Untuk kabar baiknya, kangkung akuaponik sudah bisa dipanen, tapi yang memanen bukan Adik-adik KKN, melainkan Bapak si pemilik kolam. Mendengar kabar itu kami sedikit kecewa, tapi... itu hanya diawal saja, karena ternyata, Bapak Satijan sang pemilik kolam, membagikan hasil panenan kangkung supaya dimasak dan dinikmati oleh Adik-adik KKN. Senang rasanya mendengar kabar itu, karena akhirnya akuaponik percontohan itu bisa berjalan, bahkan sampai bisa dinikmati hasil panenannya. 
Ketika mendengar kabar bahwa kangkung dipanen oleh Bapak Satijan, kami mencoba berfikir lebih jernih dan penuh keyakinan bahwa Bapak Satijan yang merelakan kolamnya dijadikan percontohan pasti juga merasa senang bisa menikmati hasil dari akuaponiknya. Sayang, menjelang akhir Adik-adik ber-KKN, tidak ada hasil jepretan foto akuaponik, tapi kami masih tetap bersyukur karena ada foto kangkung hasil panenan pemberian Bapak Satijan he....


Dan ini hasil panenan he..


Terimakasih untuk tim KKN Kampung Gurami
Tira, Nisa, Ana, Irene, Ayu, Rio, Adib, Bimo


Semoga menjadi kenangan...

17 April 2016

Beberapa waktu lalu kami coba menanyakan kepada salah satu teman KKN mengenai kabar kelanjutan akuaponik. Dan kabar yang diterima kurang menyenangkan, karena setelah teman-teman KKN meninggalkan lokasi (selesai KKN) beberapa waktu kemudian, akuaponik tidak dilanjutkan oleh warga. Alasan coba kami dapatkan, dan salah satu alasannya karena listrik yang dibayarkan untuk kebutuhan pompa mahal. Yah.... sedikit kecewa, tapi tak apalah, karena bagaimanapun biaya tetap dibutuhkan, tapi setidaknya mereka sudah mengenal akuaponik, mungkin siapa tahu, suatu saat ada generasi muda mereka yang tertarik... semoga he...

Terimakasih dan Salam Akuaponik 

18 comments:

  1. Salam sejahtera mas nanang..
    perkenalkan mas. saya edo dari sleman. saya lg mau membuat aquaponik mas. saya baca, nyari2 di google dan youtube. akhirnya malah nyatol di blog mas nanang. kebetulan juga mas nanang tinggal daerah sleman jg. klo boleh saya minta kontak mas nanang atau sowan ke tempat mas nanang buat belajar aquaponik. karena dah lama saya pengen punya kebun kecil dan kolam ikan. kebetulan ada lahan didisekeliling rumah yang sekarang difungsikan untuk gudang. saya pikir lahan itu akan sangat bermanfaat jika dijadikan mini aquaponik. toh nanti bisa jadi kesibukan orang tua saya yang bentar lagi pensiun. jadi seperti itu mas, ini email saya mas miftahul.mf@gmail.com

    terima kasih mas. jika tidak merepotkan. tlg di respon ngeh mas.. suwunnn...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mas Edo...
      Nyantolnya pas itu Mas sama-sama di Sleman he... Tentu saja boleh Mas, monggo dengan senang hati, terkadang melihat langsung akan jauh lebih mudah ..

      Nanti saya email Mas untuk nomer hp..

      Trimakasih Mas Edo..

      Delete
  2. Salam Mas Nanang. Jempol untuk anda, kiprahnya semakin meluas untuk memasyarakatkan aquaponik. Sukses selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam dan trimakasih Om Jan, ini hanya sebuah kebetulan Om, Adik-adik KKN ini yang punya program, kebetulan satu visi jadi rasanya senang bisa membantu..
      Akuaponik memang layak untuk disebarkan, terutama bagi yang suka memelihara ikan, karena sangat besar manfaatnya... Semoga semakin meluas dan dapat dirasakan manfaatnya ya Om..

      Sukses selalu juga OM Jan..

      Trimakasih..

      Delete
  3. Jujur mas nanang hebat.sebenarnya saya belajar aquaponik untuk masa depan.baru serius seminggu ini.sudah cari informasi sana sini.diindonesia mas nanang paling maju.bravo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Mas Yahwehsonren..

      Mungkin memang belum begitu banyak yang tertarik dan yang belum tahu, jadi belum banyak juga yang bisa berbagi Mas.. Semoga pengalaman yang kami bagikan bisa membantu Mas, dan nanti semakin banyak yang membuat, terutama untuk kebutuhan keluarga masing-masing, karena dari pengalaman kami, akuaponik benar-benar bermanfaat banyak untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga kami.

      Trimakasih.

      Delete
  4. Salam kenal mas Nanang
    Perkenalkan nama saya, Suprapto dari Klaten namun sekarang tinggal di Depok, Jabar.
    Sampai saat ini yang banyak dijumpai dalam ber AQUAPONIK ria pada lahan yang sempit. Yang sangat menarik hasil Tim Wana Wana dan KKN UGM di Dusun Kergan, Tirtomulyo, Kretek, Bantul pada lahan yang luas.
    Di atas telah disampaikan telah membuat Design Aquaponik di lahan luas/sawah dengan banyak tong pengendapan dan filter yang dikirim melalui email. Jika tidak keberatan, mohon dapat diposting design tsb yang telah diemail dan dapat dikirimkan ke email: tanipadi68@gmail.com
    Terima kasih sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal dan trimakasih Pak Suprapto.

      Memang ada desain dengan banyak tong yang fungsinya untuk filter dan bisa mengimbangi volume kolam, dan tidak jadi digunakan karena memakan biaya yang lebih banyak. Selain itu, untuk budidaya di dusun Kergan hampir semua menggunakan probiotik, jadi tanpa filter bakteri sudah berperan. Coba nanti saya buka lagi email untuk desain banyak tong, dan akan saya kirim ke email Bapak.

      Trimakasih Pak Suprapto.

      Delete
  5. alamat mas nanang di jogja dimananya, saya tertarik dengan budidaya secara akuaponik dan ingin melihat proses akuaponik bagaimana, saya ingin menimba ilmu tentang akuaponik,
    terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ada di Tegalasem RT 02 RW 032 Sardonoharjo Ngaglik Sleman (Jakal KM 10) .. monggo Mas/Mbak "dan jogja" he...

      Trimakasih

      Delete
    2. nama saya danar pangestu nomor hp 082137359894, mas nanang dwianto ada nomor telpon yang bisa di hubungi, besok sehabis jumatan saya kalo ndak ada halangan mau tempat e njenengan,,,

      terimakasih

      Delete
  6. Salam kenal mas, saya mbaca2 blognya njenengan ini malah jadi pingin sowan langsung untuk melihat2 budidaya aquaponiknya. Boleh minta kontaknya njenengan mas?
    Matur nuwun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mas Hari..
      Trimakasih berkenan mampir.. monggo Mas, mungkin saya bisa minta emailnya biar nanti saya kirim nomer saya..

      Trimakasih..

      Delete
    2. hariwijonarko@gmail.com
      Ini mas email saya. Matur nuwun.

      Delete
  7. slamat siang mas, bisa minta denah lokasinya,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat sore Mas.
      Untuk lokasi ada di jalan samas setelah pasar celep, kiri jalan ada gapura warna ijo masuk terus nanti akan ketemu papan "Selamat Datang di Kampung Gurami" itu seingat saya, maklum ke sana hanya sekali he..
      Trimakasih

      Delete
  8. Salam Kenal, sudah dua hari ini saya bace blog nya eMas,
    karena sdari awal memang pinging memberdayakan lahan kecil sekitar rumah dan untuk memberi kesibukan diri sendiri dan keluarga dengan hal2 yang bermanfaat seperti berkebun atau secara aquaponik,
    mohon dibantu berapa biaya kira2 untuk membuat mini aquaponik dengan variasi sayuran lngkap rumah tangga, bila berkenan mohon dikirimkan design dan detail peralatan nya juga bahan untuk media tanam,
    email say goexk@yahoo.com sangat-sangat berterimakasih ilmu yg ada di blognya
    Almt lengkap Kabupaten Jombang Jatim

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga Mas Gaguk Krisbianto dan trimakasih meluangkan waktunya untuk membaca blog Wana Wana.
      Semoga niat baik Mas Gaguk untuk berkebun segera bisa terwujud, karena akan jauh lebih bermanfaat dengan mengolah lahan yang kita miliki...
      Saya akan coba contact email Mas Gaguk, untuk biaya yang dikeluarkan tentu tergantung dari desain yang akan kita bangun terutama kolam ikan.
      Trimakasih Mas...

      Delete