Friday 3 November 2017

Mentimun Akuaponik Akhirnya Berbuah

Belum ada satu minggu menulis artikel Mentimun Akuaponik Tak Kunjung Berbuah, ternyata beberapa hari kemudian terlihat beberapa bakal buah mulai membesar. Uniknya lagi, ternyata foto bakal buah yang diposting di artikel tersebut justru menjadi buah pertama. Meski hanya sekitar 4 yang mulai terlihat membesar, tapi bagi kami itu seperti sebuah kado istimewa. Jujur saja tanaman mentimun tersebut hampir saja dipangkas habis, tapi kemudian berubah pikiran karena ingin melihat apa yang terjadi sampai nanti masanya habis.
Meski sudah berbuah, tapi sampai sekarang belum terlihat bunga jantan. Bunga yang muncul selalu disertai bakal buah, bahkan jumlahnya sudah sangat banyak tapi sebagian besar rontok. Saya jadi penasaran, tak ada bunga jantan tapi bisa berbuah, jangan-jangan bunga mentimun yang ditanam ini adalah bunga sempurna, atau memang lebah yang sering datang, membawa serbuk sari dari tempat lain, entahlah.. semoga nanti akan terjawab he...


Buah perdana.









Berbeda dengan tanaman pare, meski memiliki bunga jantan dan betina yang terpisah, pembungaan awal lebih didominasi bunga jantan, baru kemudian bunga betina bermunculan. Itu dari yang pernah saya baca dan kemudian coba saya selaraskan dengan tanaman pare yang saya tanam dengan sistem akuaponik. Rupanya tanaman mentimun ini berbeda lagi, meski begitu, akan saya coba amati di setiap tanaman mentimun yang ditanam nantinya.

 
2 lebah yang berhasil 'dijepret'.

Oh.. iya, tanaman mentimun yang saya tanam, rupanya akarnya sangat banyak sekali, senada dengan batang dan daunnya yang besar dan  menjalar sampai kemana-mana. Hanya saran saja, kalo menanam mentimun, alangkah baiknya menggunakan wadah yang besar atau lebar. Wadah yang saya gunakan yaitu ember bangunan ternyata kurang besar sehingga akar dari tanaman mentimun menyumbat aliran air yang menuju ke kolam, akibatnya air luber. Karena sudah terjadi, sementara tanaman tetap dibiarkan, dan untuk mengatasi luber, debit air yang masuk ke growbed diperkecil. 

Mentimun ditanam di akuaponik ibc, dengan sistem aliran atas, sampai sekarang ikan yang dipelihara untuk ibc 1 masih lele, dan ibc 2 masih gurame ditemani beberapa ekor nila dan wader.


Guramu kolam akuaponik ibc

Semoga mentimun semakin banyak buahnya dan bisa merasakan nikmatnya mentimun dicocol sambal plecing he..

Salam akuaponik dari pekarangan rumah.

Wana Wana


2 comments:

  1. Halo om Nanang, saya punya aquaponic mini di atas aquarium. Saya tebar bibit pakcoi dan selada tidak ada yang tumbuh, potongan daun bawang dan umbi bawang putih bisa tumbuh. Tapi tidak lama kemudian daun bawang busuk, dan batang bawang putih jadi patah dan terkulai. Kira-kira kenapa ya? Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo juga...
      Dari pengalaman kemungkinan bisa benihnya yang sudah kadaluarsa, atau sebenarnya sudah sprout tapi kemudian membusuk karena terlalu banyak air/media terlalu basah. Nah melihat bawang daun yang membusuk demikian juga bawang putih yang patah dan terkulai kemungkinan akarnya juga membusuk, hal itu kemungkinan besar karena media tanam terlalu banyak air atau bisa dikatakan selalu terendam air jadi tanaman tersebut yang habitatnya bukan di air tidak bisa mendapatkan banyak oksigen, berbeda dengan kangkung.
      Memang dengan akuaponik kita bisa menanam apa saja, tapi kita harus benar-benar memperhatikan cara penanaman/sistem penanaman karena itu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman juga.
      Demikian mas.
      Trimakasih.

      Delete